Aplikasi SmartApps Untuk Maps dan E-Complaint Berbasis Android, Rizky Nurwinda, NIM E31181097, Tahun 2021, Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Faisal Lutfi Afriansyah, S.Kom. M.T. (Pembimbing). Perkembangan teknologi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari pada era sekarang ini. Perkembangan teknologi juga berperan sangat penting dalam kehidupan manusia. Selain untuk mengolah data dan menyimpan data, teknologi juga berguna untuk mendukung penerapan dan pemanfaatan untuk perkembangan suatu wilayah. Salah satu bidang teknologi yang mengalami perkembangan yaitu dalam bidang internet. Telah banyak sektor yang menerapkan teknologi ini untuk memudahkan pekerjaan manusia termasuk memperbaiki tatanan suatu wilayah dan membantu memperbaiki layanan, fasilitas, atau hal lain dari pihak yang memberikan fasilitas pengaduan. Seiring berjalannya waktu semakin banyak pula informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satunya adalah informasi tentang lokasi baru yang dibangun dengan tujuan untuk memenuhi sarana dan prasarana yang memadai. Akan tetapi informasi mengenai tempat wisata di beberapa Kota di Indonesia hanya berupa website dan brosur. Namun informasi tersebut kadang tidak cukup, karena suatu objek wisata akan lebih menarik jika masyarakat dapat melihat dan mengamati langsung objek wisata tersebut. Hal itu terjadi karena kurang dukungan sarana informasi yang lengkap mengenai detail objek wisata tersebut. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka penulis mendapatkan ide untuk membuat suatu aplikasi berbasis android yang mengabungkan dua fungsi yaitu sebagai Maps dan E-Complaint. Aplikasi ini dibuat dengan harapan masyarakat dapat lebih mudah untuk mengakses suatu informasi dari lokasi dan juga dapat menjadi wadah pengaduan kepada suatu penerima pengaduan secara mudah dan cepat. Tak hanya mengakses informasi lokasi, masyarakat juga dapat melakukan penambahan data lokasi sesuai dengan kategori yang ada pada aplikasi. Aplikasi ini diberi nama “SmartApps”. Untuk mempermudah pemeliharaan aplikasi, nantinya aplikasi akan dihubungkan juga dengan website yang berperan sebagai web service. Selain untuk mengelola data aplikasi, website nantinya akan digunakan oleh pihak penerima pengaduan untuk melakukan penindaklanjutan dari berbagai pengaduan yang telah diterima. Hasil penelitian ini adalah mengimplementasikan aplikasi Smartapps untuk Maps dan E-Complaint berbasis android yang telah diuji dengan dua pengujian yaitu Black Box dan Pengujian kepada pengguna yang dilakukan dengan menggunakan teknik kuesioner. Hasil dari kuesioner diperoleh 31 responden dengan rata-rata presentase skor 94,91% yang dihitung menggunakan skala Likert. Sehingga hasil dari pengujian sistem kepada pengguna berada pada kategori Sangat Setuju.

Perkembangan teknologi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari pada era sekarang ini. Perkembangan teknologi berperan penting dalam kehidupan manusia. Telah banyak sektor yang menerapkan teknologi ini untuk memudahkan pekerjaan manusia termasuk memperbaiki tatanan suatu wilayah dan membantu memperbaiki layanan, fasilitas, atau hal lain dari pihak yang memberikan fasilitas pengaduan. Tak jarang berbagai pihak yang memberikan fasilitas membutuhkan wadah untuk menampung segala pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat umum. Penyampaian pengaduan yang mulanya dengan cara menulis lalu memasukkan ke dalam kotak pengaduan telah berganti menjadi lebih mudah dan efisien dengan adanya perkembangan teknologi. Pengaduan secara online menggunakan internet menjadi suatu hal yang tidak asing pada masa sekarang ini. Selain itu, di masa pandemi Covid 19 ini, masyarakat dituntut untuk mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang serba digital salah satunya yaitu dalam bidang pengaduan masyarakat.Seiring berjalannya waktu semakin banyak pula informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satunya adalah informasi tentang lokasi baru yang dibangun. Salah satunya yaitu sektor wisata. Akan tetapi masyarakat lebih banyak mengetahui objek wisata yang terkenal untuk dikunjungi seperti Bali maupun Nusa Tenggara. Padahal banyak wisata indah, bagus dan tidak memerlukan banyak biaya yang dapat dikunjungi. Akan tetapi informasi mengenai tempat wisata tersebut di beberapa Kota di Indonesia hanya berupa website dan brosur. Adapun informasi yang dimuat tidak cukup, karena suatu objek wisata akan lebih menarik jika masyarakat dapat melihat dan mengamati langsung objek wisata tersebut. Hal itu terjadi karena kurang dukungan sarana informasi yang lengkap mengenai detail objek wisata tersebut.Dengan perkembangan dari tempat dari berbagai wilayah dan pengaduan yang belum bisa ditanggapi langsung oleh pihak penerima pengaduan, maka akan dibuatkan sebuah aplikasi Smartapps Maps dan E-Complaint berbasis android dan aplikasi Wisata Augmented Reality. Dengan dibuatkan aplikasi tersebut, akan muncul sebuah permasalahan baru tentang pengelolaan dan pemeliharaan data pada aplikasi tersebut. Selain itu belum ada aplikasi lanjutan yang berperan untuk melakukan pengelolaan pengaduan dari masyarakat kepada pihak penerima pengaduanDengan adanya permasalahan tersebut, dibutuhkan suatu sistem yang berperan mengelola data dari aplikasi Smartapps Maps dan E-Complaint berbasis android dan aplikasi Wisata Augmented Reality. Adapun platform yang digunakan untuk dapat membangun sistem tersebut adalah berbasis web. Pada sistem tersebut terdapat 3 level yang disediakan dalam aplikasi tersebut yaitu administrator, pengguna android dan pengguna penerima pengaduan.

Teknologi informasi sudah sepantasnya menjadi kebutuhan primer khususnya dalam dunia bisnis guna untuk meningkatkan produktivitas. Dalam usaha bisnis peran dalam mengelola inventory (persediaan barang) sangatlah penting untuk memberikan solusi untuk permasalahan di bidang inventory (persediaan barang). Dengan begitu perusahaan dapat mengkontrol dalam pengelolaan inventory (persediaan barang) dengan baik guna memenuhi kebutuhan customer ataupun kelangsungan bisnis perusahaan. Musae Chips merupakan perusahaan yang bergerak dibidang makanan ringan yaitu keripik pisan oven. Perusahaan ini memproduksi produknya sendiri mulai dari pembelian bahan hingga penjualan produk dari Musae Chips. Pembelian bahan dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi bahan baku dalam pembuatan produk. Selanjutnya bahan baku yang telah dibeli diolah dan akhirnya menjadi produk jadi Musae Chips. Dan produk yang telah jadi siap untuk dipasarkan kepada calon customer. Dalam beberapa kegiatan tersebut selalu dilakukan pencacatan agar dari semua proses yang ada dapat menjadi strategi perusahaan selain melayani para calon customer. Akan tetapi dalam melakukan pencacatan dalam setiap kegiatan, perusahaan menggunakan program dari Microsoft Excell dan beberapa aplikasi inventory yang lainnya menjadikan disaat melakukan pencacatan perlu membuka lebih dari satu aplikasi. Hal ini mengakibatkan perusahaan membutuhkan kinerja yang lebih dan waktu yang lebih daripada yang seharusnya. Dengan adanya sistem yang menyesuaikan kebutuhan dari perusahaan dapat mempermudah perusahaan dalam melakukan pencacatan di setiap kegiatannya dengan satu sistem tersebut. Sistem tersebut telah berjalan sesuai dengan kebutuhan yang telah didefinisikan. Didalam sistem akan banyak fungsi Create, Read, Update dan Delete (CRUD), selain itu juga beberapa perhitungan untuk stok dan lain-lain nantinya untuk persediaan barang perusahaan dikemas dalam berbasis web. Setelah dibangun sistem tersebut maka dilaksanakan pengujian oleh pengembang dan pengguna hingga sistem sesuai dengan kebutuhan pengguna. Ketika sistem yang telah diujikan telah sesuai dengan pengguna maka dilangsungkan acara penyerahan sistem kepada perusahaan dimana menandakan sistem telah selesai dibuat dan diserahkan kepada perusahaan.

PENGEMBANGAN BACK END ADMIN PADA APLIKASI SUPPORT TICKETING SYSTEM, Ari Baskara, NIM E41170090, Tahun 2021, Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Khafidurrohman Agustianto, S. Pd, M. Eng (Pembimbing), Faris Purnomo (Pembimbing Lapang). Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilakukan di PT. Cendana Teknika Utama yang beralamatkan di Jl. Soekarno Hatta Ruko Permata Griya Shanta NR. 24-25 Malang. Praktek Kerja Lapang (PKL) ini berlangsung selama 90 hari mulai tanggal 04 Oktober 2020 hingga 04 Januari 2021. Pada kegiatan Praktek Kerja Lapang ini, kami dibimbing untuk mempelajari sebuah framework baru yang belum pernah diajarkan pada mata kuliah sebelumnya. framework baru yang dipelajari disini adalah framework laravel 7.0. Laravel adalah salah satu Framework PHP yang paling populer dan paling banyak digunakan di seluruh dunia dalam membangun aplikasi web mulai dari proyek kecil hingga besar. Framework ini mengikuti struktur MVC (Model View Controller), MVC adalah sebuah metode aplikasi dengan memisahkan data dari tampilan berdasarkan komponen- komponen aplikasi, seperti : manipulasi data, controller, dan user interface. Sistem yang akan di implementasikan menggunakan framework laravel ini adalah sistem support ticketing. Adapun fitur-fitur yang terdapat dalam sistem support ini antara lain create ticket, all active ticket, reply, all close ticket, re open, my active ticket, my close ticket, user list,knowledge, announcement, canned msg, category. Pada proses pembuatan sistem ini, kami bekerja sama antar kelompok dengan pembagian tugas yang berbeda-beda. Disini penulis mendapatkan tugas untuk membuat menu create ticket, menu my active ticket, my close ticket, announcement, knowledge, admin note, reply message.

Dragon fruit is a fruit that’s being cultivated in several countries, one of them is Indonesia. In Indonesia, dragon fruit is classified as a horticultural plant that’s being cultivated because it grows very well in tropical climates. One of district that is also developing dragon fruit cultivation is Jember, especially in Agrowisata Rembangan. However, the sorting process is still in manually, this has several drawbacks considering the harvest of dragon fruit is very abundant and the number of farmers in Agrowisata Rembangan is still small. So, the farmers has some difficulties between the Different perceptions about the quality of dragon fruit which is caused by the visual limitations of the farmer affected by experience and level of fatigue and the sorting process becomes inefficient. So that this can reduce the quality of the dragon fruit and causes losses to consumers who order dragon fruit who do not get the grade according to their wishes. Researchers try to create a system that can classify dragon fruit based on grade using the backpropagation method which uses morphological features including length, diameter, area, circumference, matric. This study aims to facilitate the process of sorting dragon fruit considering that the sorting process is still inefficient so that consumers will feel the losses directly. Dragon fruit sorting system using Backpropagation obtained the highest accuracy of 63.57%.

Saat ini, teknologi informasi berkembang begitu pesat dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan. Salah satu aspek dari perkembangan teknologi informasi adalah aspek keamanan. Setiap manusia membutuhkan jaminan keamanan. Peningkatan tingkat kriminal dan kurangnya tingkat keamanan menjadi seringnya terjadi pencurian dan pembobolan pada rumah. Pada kenyataannya, kasus pembobolan rumah pada zaman sekarang dengan mudahnya dilakukan oleh para pencuri dengan membuka pengunci pada pintu karena pengamanan pintu hanya menggunakan kunci biasa (manual). Oleh karena itu harus dipikirkan bagaimana caranya agar rumah tetap aman dari para pencuri atau pembobol. Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu dirancang alat pengaman pintu yang menggunakan sistem berbasis teknologi. Salah satunya adalah pengaman pintu menggunakan sensor sidik jari berbasis Internet of Things. Pengaman pintu ini menggunakan doorlock dan mengendalikannya menggunakan sensor sidik jari. Mikrokontroller yang digunakan yaitu ESP8266 sebagai pengendali utama, dimana sensor sidik jari berfungsi sebagai input dengan menempelkan sidik jari yang terdaftar pada sensor sidik jari untuk mengaktifkan doorlock yang terhubung dengan relay. Untuk membuka pintu juga dapat dilakukan dengan menggunakan smartphone. Selain untuk membuka pintu, smartphone juga berfungsi sebagai penerima notifikasi pada saat Pintu Tertutup, Pintu Terbuka, Unknown dan pintu yang dibuka secara paksa.

Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) merupakan kegiatan yang dapat melatih mahasiswa agar mampu menjadi lulusan yang terampil, professional, dan mempunyai etos kerja tinggi, selain itu mahasiswa juga dituntut untuk berfikir kritis dan inovatif sebagai bekal wawasan yang didapat di tempat PKL. BULOG merupakan salah satu perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung plastik, usaha angkutan, perdagangan komoditi pangan dan usaha eceran. Sebagai perusahaan yang tetap mengemban tugas publik dari pemerintah, BULOG memiliki kantor cabang dan juga gudang penyimpanan untuk setiap wilayah di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Salah satu gudang penyimpanan milik BULOG terdapat di wilayah Jember, salah satunya Gudang Pecoro yang berada di Jl. Jayanegara No. 19, Kandang Kidul, Pecoro, Kec. Rambipuji. Di Gudang Pecoro, beras selalu diperiksa dan dikontrol agar kualitasnya dapat sesuai standat yang telah ditentukan BULOG, baik beras yang baru tiba di gudang maupun beras yang sudah ada di gudang. Adapun kontrol kualitas yang dilakukan meliputi pengecekan kadar air beras, kualitas beras patah dan menir, dan pengecekan derajat sosoh.

Perkembangan teknologi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari pada era sekarang ini. Perkembangan teknologi juga berperan sangat penting dalam kehidupan manusia. Selain untuk mengolah data dan menyimpan data, teknologi juga berguna untuk mendukung penerapan dan pemanfaatan untuk perkembangan suatu wilayah. Salah satu bidang teknologi yang mengalami perkembangan yaitu dalam bidang internet. Telah banyak sektor yang menerapkan teknologi ini untuk memudahkan pekerjaan manusia termasuk memperbaiki tatanan suatu wilayah dan membantu memperbaiki layanan, fasilitas, atau hal lain dari pihak yang memberikan fasilitas pengaduan. Seiring berjalannya waktu semakin banyak pula informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satunya adalah informasi tentang lokasi baru yang dibangun dengan tujuan untuk memenuhi sarana dan prasarana yang memadai. Salah satunya yaitu sektor wisata. Informasi mengenai tempat wisata di beberapa Kota di Indonesia saat ini hanya berupa website dan brosur tak jarang ada yang berupa video. Namun informasi tersebut kadang tidak cukup, karena suatu objek wisata akan lebih menarik jika masyarakat dapat melihat dan mengamati langsung objek wisata tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat media pengenalan interaktif yang dapat menampilkan objek 3 dimensi, diharapkan para pengunjung lebih mudah dalam mencari mengenali objek wisata dan informasi pariwisata. Media ini terdiri dari aplikasi Android dengan menggunakan teknologi Markerless Augmented Reality. Sehingga, pengguna dapat melihat objek wisata secara virtual melalui perangkat kamera smartphone tanpa perlu menggunakan marker khusus untuk menampilkan objek wisata tersebut. Dilengkapi dengan denah lokasi dari Google Map API kedalam aplikasi akan sangat berguna dalam membantu pengguna untuk mencari dan mendapatkan informasi mengenai suatu tempat wisata dalam satu aplikasi. Hasil penelitian ini adalah mengimplemetasikan Teknologi Markerless Augmented Reality untuk pengenalan objek wisata sehingga membuat wisatawan lebih mudah untuk mencari informasi pariwisata dan lokasi wisata. Aplikasi ini telah diuji dengan dua pengujian yaitu pengujian Black Box dan Pengujian oleh pengguna. Pengujian oleh pengguna menggunakan teknik kuesioner untuk mengetahui pendapat mereka mengenai aplikasi tersebut. Hasil dari kuesioner diperoleh 40 responden dengan rata-rata persentase skor 82.81% yang dihitung menggunakan skala Likert. Sehingga dari hasil pengujian sistem terhadap pengguna berada pada kategori Sangat Setuju.