Daging sapi adalah salah satu makanan dengan tingkat konsumsi yang tertinggi di Indonesia. Harga daging sapi juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya yang diakibatkan oleh seiring meningkatnya permintaan kebutuhan penduduk. Untuk mengatasi kerugian tersebut, pedagang daging sapi biasanya mengurangi jumlah dagangan agar tidak mengalami kerugian yang lebih besar. Namun, ada pula pedagang yang melakukan kecurangan untuk meraup keuntungan yang lebih besar. Salah satunya adalah dengan mencampurkan daging babi dan daging sapi . Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sistem identifikasi jenis daging sapi dan babi hutan berdasarkan warna untuk menghindari pemalsuan daging menggunakan metode K-NN. Tahapan penelitian meliputi identifikasi masalah, studi literatur, pre-processing, training, testing dan implementasi sistem secara GUI. Kriteria sebagai variabel yang digunakan ada 3 yaitu nilai H, S dan V dari Citra. Dari kriteria tersebut data akan diidentifikasi menjadi 2 kelas berdasarkan nilai H,S dan V. Hasil dari identifikasi tersebut kemudian ditampilkan pada sistem. Setelah dilakukan proses training dan testing dengan membandingkan pengujian akurasi sistem dengan perhitungan manual K-NN diperoleh nilai akurasi sebesar 90 % dengan menggunakan nilai K = 3, sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem dapat mengidentifikasi data dengan benar namun masih terdapat data yang diidentifikasi menjadi kelas lain.