Bangunan Greenhouse digunakan untuk menciptakan kondisi optimal dalam kegiatan tanaman dalam lingkungan terkendali. Kondisi bangunan Greenhouse harus dapat memenuhi persyaratan teknis struktur maupun syarat tumbuh optimal tanaman sehingga diperlukan analisis struktur dan fungsional untuk menentukan kelayakan bangunan dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Sedangkan hidroponik merupakan suatu metode bercocok tanam atau budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah, melainkan menggunakan teknologi bercocok tanam yang menggunakan air, nutrisi, dan oksigen. Penggunaan metode hidroponik mempunyai kelebihan antara lain kuantitas dan kualitas produksi lebih baik dan lebih bersih, penggunaan pupuk dan air lebih efisien serta pengendalian hama dan penyakit lebih mudah, Untuk kekurangannya, yaitu metode hidroponik memiliki pemantauan secara berkala dan teliti. Perubahan pH, konduktivitas listrik pada nutrisi, suhu air, suhu udara dan intentitas cahaya sangat mempengaruhi pertumbuhan, sehingga dapat mempengaruhi kualitas dari tanaman sayur dan buah-buahan. Untuk itu, sistem pengontrolan dan sistem monitoring menggunakan konsep Internet of Things (IoT) yang tersambung melalui server MQTT dan divisualkan dengan antarmuka Node-RED, Sehingga dapat diakses melalui Smartphone dan web, agar mempermudah mengatur nutrisi, air, dan memonitoring pertumbuhan setiap tumbuhan dan buah-buahan secara real time. Kata kunci:Greenhouse, hidroponik, Internet of things, MQTT, Node-RED