Transaksi e-commerce di Indonesia terus berkembang pesat dengan pertumbuhan sebesar 18,7% mencapai Rp476 triliun pada tahun 2022 dan diperkirakan naik sebesar 11,8% menjadi Rp533 triliun pada tahun 2023. E-commerce memberikan peluang besar bagi pelaku usaha untuk memperluas pasar, menciptakan lapangan kerja, dan memberikan dampak positif di berbagai sektor perusahaan. Dalam konteks ini, PT Mitra Jamur Indonesia, perusahaan yang bergerak dalam pengembangan jamur tiram, menghadapi kendala dalam proses bisnis dan transaksi mereka. Volume penjualan yang fluktuatif dipengaruhi oleh ketidakpastian permintaan konsumen dan pelayanan yang belum optimal. Selain itu, terbatasnya jaringan pemasaran seperti media dan fasilitas pemasaran juga menghambat pengembangan usaha mereka.
Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut, aplikasi e-commerce berbasis website disolusikan untuk menyederhanakan proses bisnis mereka dan area pemasaran dapat diperluas, sehingga produktivitas usaha dapat meningkat. Dalam pengembangannya, keterlibatan pengguna sangat penting untuk memastikan kebutuhan mereka terpenuhi. Pendekatan metode Design Thinking digunakan dalam tahap pengembangan aplikasi ini, mulai dari pengumpulan dan analisis kebutuhan, pengembangan prototipe, hingga pengujian. Hasilnya adalah prototipe e-commerce yang memiliki desain user interface (UI) dan user experience (UX) responsif untuk tampilan desktop dan mobile.
Prototipe yang telah dibuat telah menjalani pengujian usability dengan melibatkan 8 orang calon pengguna. Pengujian ini mendapatkan skor SEQ 6.67 dari 7, yang menunjukkan bahwa pengguna dapat dengan mudah memahami produk yang telah dibuat. Selain melihat angka, pengujian juga memperhatikan umpan balik dari pengguna. Prototipe yang dihasilkan kemudian diimplementasikan menggunakan metode sdlc waterfall untuk menghasilkan produk yang siap pakai. Pengujian aplikasi menggunakan blackbox testing menunjukkan bahwa prototipe yang diimplementasikan telah berhasil berfungsi sesuai dengan kebutuhan yang ada.