Guava is one of the fruits in Indonesia with an increasing demand for fruit every year, with an annual productivity of 11 tons/ha. However, the classification process for the quality of guava fruit has many obstacles due to subjective fruit selection or lack of understanding of knowledge in choosing good and damaged fruit, so that the selection of guava fruit is less accurate. Researchers created a system that can classify the quality level of guava fruit using Naive Bayes with nine parameters 1 parameter of color feature extraction, namely: green and eight input parameters GLCM features: Contrast G0, Entropy G0, Contrast G45, Entropy G45, Contrast G90, Entropy G90, G135 Contrast, G135 Entropy and 1 color feature which is Green. This study aims to make it easier to classify the quality of good and damaged fruit on guava, considering the quality of the fruit that is felt directly by the as the most important quality indicator. The results of the quality classification system on guava fruit using Naive Bayes obtained the highest accuracy of 91.66%.

The technology applied can help onion farmers to minimize losses. To apply computer vision science in identifying shallots. The new research that will be applied is to make a computer vision application to identify the quality of shallots based on visual characteristics. Parameters of visual characteristics used include texture, and color according to the Indonesian National Standard (SNI). For the parameters used are 19, namely, Red, Green, Blue, and GLCM textures (ASM, IDM, Contrast, and Correlation) angles taken 00, 450, 900, 1350. The training data used are 100 data with 50 onion data good red onions and 50 rotten red onions, for the test data there are 14 data with 8 good red onions and 6 rotten red onions. The results of the average accuracy of system identification with epochs (100, 200, 300, 400, 500, 1000) and learning rates (0.1, 0.2, 0.3, 0.4, 0.5) get an accuracy of 96 % on training, while the accuracy of the test is 100%.

Seiring perkembangan zaman dengan banyaknya teknologi yang sangat canggih ini, diharapkan dengan adanya teknologi pengaliran otomatis ke tanaman ataupun bunga dapat menjadi solusi dalam kita mengontrol kesehatan tanaman atau tumbuhan, dan semoga teknologi ini dapat digunakan dalam kegiatan sehari hari secara praktis, mudah dan waktu terjadwal. Dalam teknologi ini pengguna dapat dengan mudah mengontrol pengeluaran air melalui media handphone, akan tetapi dengan banyaknya teknologi yang hampir serupa diharapkan teknologi dapat dijangkau oleh semua masyarakat dengan harga yang terjangkau. Pada umumnya sistem pengaliran dilakukan secara manual dan sangat membutuhkan banyak waktu, tenaga dan dirasa sudah ketinggalan zaman di era yang semua serba teknologi sekarang.

BRIDGING BPJS PADA SIMRSV2 RUMAH SAKIT DAERAH KALISAT JEMBER, Ismu Ubaidillah Panatagama, NIM E31170972, Tahun 2021, Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Adi Heru Utomo, S.Kom, M.Kom, (Pembimbing Utama), Ahmad Waris Al H, A.Md (Pmbimbing Lapang di PT. Sabin Solusi Sejahtera). Praktik Kerja Lapang (PKL) adalah bentuk implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di tempat belajar mengajar dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. Dalam upaya meningkatkan mutu layanan yang lebih baik kepada peserta maupun terhadap fasilitas kesehatan (RS), BPJS Kesehatan mengembangkan bridging system, yaitu penggunaan fasilitas IT (web service) yang memungkinkan dua sistem yang berbeda pada saat yang sama mampu melakukan dua proses tanpa adanya intervensi satu sistem pada sistem lainnya secara langsung. Bridging system bertujuan meningkatkan efektivitas entry data processing serta efisiensi penggunaan sumber daya dengan tetap menjaga keamanan dan kerahasiaan masing-masing sistem, namun bersifat transparan. Selain itu, bridging system diharapkan dapat meningkatkan kecepatan dalam proses pengelolaan klaim, piutang, maupun verifikasi. Bagi peserta BPJS Kesehatan, proses antrian menjadi jauh lebih cepat karena registrasi peserta hanya pada sistem rumah sakit. Dengan begitu, peserta BPJS Kesehatan bisa lebih cepat mendapat pelayanan kesehatan. Keuntungan bagi pihak rumah sakit antara lain meningkatkan layanan administrasi peserta, menghemat SDM dan sarana- prasarana, perekaman data pelayanan kesehatan dan proses pengajuan klaim menjadi lebih cepat. Selain itu, penyelesaian insentif pelayanan berdasarkan beban kerja juga menjadi lebih cepat diselesaikan.

Kegiatan yang dilakukan pada saat Praktek Kerja Lapang di Markas Hosting Malang adalah mempelajari tentang pembuatan company profile menggunakan CMS Wordpress dan membuat absensi untuk karyawan. Dalam kegiatan PKL ini terdapat 3 pokok bahasan utama yaitu mendapati client untuk pembuatan website yang kemudian dibuat website menggunakan CMS Wordpress , pembuatan pendaftaran kriteria web yang diinginkan oleh client dengan menggunakan CMS Wordpress , dan juga pembuatan sistem absensi karyawan dimana akan digunakan oleh kantor untuk absensi karyawan pada Markas Hosting. Pada masa pandemi ini , Markas Hosting dibutuhkan sistem yang digunakan untuk melihat apakah karyawan tersebut telah masuk kerja, izin tidak menghadiri kerja, maupun pulang kerja. Aplikasi Absensi Karyawan ini dibuat agar dapat mengontrol dan mengkondisikan karyawan dimana karyawan yang Work From Home dapat dipantau. Markas Hosting juga menerima klien yang ingin membuat profil tentang perusahaan dengan menggunakan CMS wordpress agar sisi admin dapat memudakan client mengelolanya, untuk mendapatkan klien setiap mahasiswa client diberikan paduan dan pelajaran sehingga mahasiswa dapat mendapati client dan mengerjakan aplikasi website client dengan menggunakan CMS Wordpress.

Pemilihan jurusan kuliah sangatlah krusial sehingga perlu dipikirkan kembali dengan baik. Sehingga setiap siswa dianjurkan untuk memilih jurusan kuliah dengan teliti dan cermat berdasarkan potensi akademik, minat dan bakatnya. Bimbingan untuk penjurusan kuliah siswa yang dilakukan oleh bimbingan konseling di sekolah masih dianggap tidak penting dan juga masih banyak siswa yang belum dibimbing dikarenakan banyaknya siswa dan proses bimbingan masih menggunakan metode manual. Berdasarkan permasalah tersebut maka perlu dibuat suatu sistem pendukung keputusan dan optimasi bimbingan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process untuk mengetahui besar persentase rekomendasi jurusan kuliah yang tepat agar siswa dapat terbantu dan dapat mendukung keputusanya berdasarkan potensi akademik , minat dan bakat yang dimilikinya. Kemudian menggunakan metode Naive Bayes untuk menegetahui probabilitas diterima dan tidak diterima pada jurusan kuliah yang dipilih oleh siswa.

ALAT UKUR SUHU AIR DENGAN PENGATURAN PH AIR DAN PENAMBAHAN NUTRISI OTOMATIS PADA TANAMAN HIDROPONIK DENGAN METODE DEEP WATER CULTURE BERBASIS INTERNET OF THINGS, Fahmi Quraisy Abdillah, NIM E32181417, Tahun 2021, Teknik Komputer, Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Bapak Denny Wijanarko, ST, MT (Dosen Pembimbing). Hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Namun eksistensi metode ini di Indonesia masih rendah karena beberapa kesulitan teknis dan nonteknis dalam penerapannya terutama untuk orang awam. Kesulitan tersebut diantaranya cara mengetahui jumlah nutrisi yang tersisa, kondisi suhu dan tingkat keasaman (ph) bahkan kesulitan membagi waktu bagi pengguna yang hanya sekedar hobi berkebun sehingga menyulitkan proses penanaman itu sendiri. Oleh sebab itu, penulis membuat ”Alat Ukur Suhu Air Dengan Pengaturan Ph Air Dan Penambahan Nutrisi Otomatis Pada Tanaman Hidroponik Dengan Metode Deep Water Culture Berbasis Internet of Things”. Dengan alat tersebut penulis bertujuan untuk mempermudah dalam mengatur nutrisi, konsisi suhu dan tingkat keasaman (ph) pada hidroponik.

RANCANG BANGUN APLIKASI GAME EDUKASI PENGENALAN BAHASA DAERAH MADURA UNTUK ANAK (Studi Kasus Pada Siswa Kelas IV MINU Kraksaan), Ahmad Farhan Ali, NIM E31180691, Tahun 2021, Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Ely Mulyadi, SE, M.kom (Dosen Pembimbing). Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal dengan keberagaman didalamnya. Salah satu keberagaman bahasanya yaitu Bahasa madura, Bahasa yang digunakan oleh suku madura. Bahasa madura banyak terpengaruh oleh bahasa jawa (terutama Jawa Surobyoan), Melayu, Arab, Tionghoa, dan beberapa bahasa lainnya. Bahasa madura tidak hanya digunakan oleh suku madura saja. Saat ini Bahasa Madura sudah banyak digunakan di Kawasan Tapal Kuda, terbentang dari Pasuruan hingga banyuwangi. Seiring berjalannya waktu, bahasa daerah perlahan tersingkir bahkan lebih buruknya lagi akan hilang, Oleh karna itu alangkah baiknya kita memperkenalkan Bahasa daerah sejak dini, agar kelak bahasa ini bisa dipertahankan, karena pada dasarnya bahasa daerah merupakan indentitas atau simbol untuk suatu daerah. Pada zaman modern ini smartphone sudah memiliki beragam macam fitur. Mulai dari pengingat waktu, fitur pesan dan telepon yang membantu dalam berkomunikasi jarak jauh, serta fitur kamera yang mampu menangkap gambar. Perkembangan yang sangat pesat, menjadikan smartphone berevolusi untuk membantu memudahkan setiap pekerjaan manusia. Disamping membantu pekerjaan manusia smartphone juga menjadi media hiburan untuk menghilangkan kejenuhan, contohnya aplikasi game yang bisa digunakan untuk mengisi waktu luang. Sehingga penulis merancang media pembelajaran berupa game untuk memperkenalkan Bahasa Madura lebih dalam kepada anak. Agar kedepannya Bahasa Madura tidak pudar dalam penggunaannya, oleh karenanya sedini mungkin anak diperkenalkan dengan bahasa daerahnya.