Ground Breaking dalam Rangka Pembangunan Working Space Teras JTI bersama Arsenet Global Solusi

Kemarin, Kamis, 19 Februari 2024 telah terselenggara kegiatan Ground Breaking atau lebih dikenal peletakan batu pertama sebuah rencana pembangunan co-working space Teras JTI. Rencana ini di inisiasi oleh Teaching Factory (TEFA) JTI Innovation, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember bersama mitra Arsenet Global Solusi (AGS), sebagai fasilitas pendukung demi pendidikan yang unggul. Dalam hal ini, AGS mendorong dengan memberikan kemudahan akses Internet bagi mahasiswa Politeknik Negeri Jember.

Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Polije Saiful Anwar beserta Wakil Dirtektur, dan juga Direktur AGS yaitu Brislian Anggi Wijaya dan beberapa stakeholder dan dari mitra Polije di sekitar Jember. Kegiatan ini di resmikan secara simbolis dengan pemotongan pita dan ditandai dengan mencangkul tanah untuk pondasi bangunan Teras JTI.


Pembangunan Co-Working Space Teras JTI tersebut bertujuan untuk memfasilitasi kebutuhan mahasiswa di lingkungan Politeknik Negeri Jember dalam menunjang aktifitas perkuliahan seperti mengerjakan tugas dan belajar. Sebagai perusahaan penyedia layanan internet/internet service provider (ISP), PT Arsenet Global memberikan kemudahan akses internet dengan membangun sebuah area terbuka yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk belajar secara bersama/berkelompok.


Direktur PT Arsenet Global Solusi Brislian Anggi Wijaya mengatakan bahwa ada beberapa kerjasama yang dijalin bersama Polije dan salah satunya Teras JTI. Kerjasama tersebut juga merupakan salah satu wujud nyata dukungan PT Arsenet Global Solusi terhadap visi kampus untuk bisa menjadi Politeknik unggul se-Asia. Sebagai seorang alumni Polije, dirinya bangga dengan kemajuan pendidikan Polije saat ini. "Kedepannya, Arsenet akan terus mendukung melalui berbagai bentuk kerjasama yang dibutuhkan oleh Polije," paparnya.


Direktur Polije, Saiful Anwar mengatakan ini merupakan bentuk aktualisasi dari program Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Yaitu, link and match dengan industri. Melalui kerjasama ini, ekspektasi kedepannya hal-hal seperti ini dapat digunakan sebagai rujukan. Sudah semestinya sekolah vokasi khususnya Politeknik yang bergerak di bidang vokasi, tidak bisa lepas dari peran industri. "Untuk bisa mencetak generasi yang unggul menuju Indonesia emas 2045, maka dibutuhkan kerjasama yang kongkret antara dunia pendidikan vokasi dengan industri," ujarnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama Diretur Polije, Diretur AGS dan Mitra sebagai dokumentasi akhir kegiatan. Kegiatan ini berjalan dengan lancar sesuai arahan dan instruksi dari Tim Tefa JTI Innovation, Jurusan Teknisi Informasi, Politeknik Negeri Jember.

(djuliar)

nb: sebagian narasi disadur dari Radar Jember Jawa Pos.