Analisis Perbandingan Performa dan Resource Management Backend Framework Golang, Node.js, Python dalam API Web Service, Daffa Afifi Syahrony, NIM. E41210089, Tahun 2025, Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Ery Setiyawan Jullev Atmadji, S.Kom, M.Cs (Dosen Pembimbing).
Peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia menuntut aplikasi web service yang cepat dan optimal dalam penggunaan sumber daya server. Penelitian ini membandingkan performa tiga backend framework Gin (Golang), Express (Node.js), dan Flask (Python) dalam pengembangan API web service.Sistem yang dirancang menggunakan satu server utama yang menjalankan aplikasi dalam container Docker, dengan setiap web service berjalan terpisah dan terhubung ke database MySQL. Pengujian dilakukan menggunakan Apache JMeter dengan metode load testing pada VPS, sementara program PS pada Linux mencatat penggunaan CPU dan RAM setiap 0,5 detik. Pengujian dilakukan secara bertahap dengan jumlah request yang meningkat dari 100 hingga 1000 untuk setiap endpoint.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa Express memiliki performa paling stabil dengan rata-rata waktu respons 2,51 detik, penggunaan CPU 3,79%, dan RAM 3,20%, serta tingkat kegagalan request yang rendah. Gin unggul dalam metode GET dengan konsumsi RAM terendah 0,46% dan waktu respons 4,07 detik, namun performanya menurun pada request POST. Sementara itu, Flask memiliki waktu respons 3,13 detik, tetapi menunjukkan tingkat kegagalan request yang tinggi 5.445 failed requests, sehingga kurang optimal untuk aplikasi dengan beban besar.
Kesimpulannya, pemilihan backend framework harus disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi; Express menjadi pilihan terbaik secara keseluruhan karena stabilitasnya dalam menangani API yang kompleks, Gin cocok untuk penyajian data dengan banyak pengguna, sedangkan Flask lebih sesuai untuk aplikasi kecil dengan jumlah request terbatas.