Mangga yang memiliki nama latin Mangifera indica L. dan termasuk keluarga Anacardiacea ini sangat digemari dimasyarakat untuk ditanam baik dalam skala kecil maupun besar. Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5m, bahkan mencapai tinggi 10-40m. Masyarakat membedakan jenis mangga dengan melihat karakteristik dari buahnya sedangkan buah mangga membutuhkan waktu yang cukup lama agar dapat berbuah. Selain dapat dibedakan dengan karakteristik buahnya, mangga juga bisa dibedakan berdasarkan bentuk dan tekstur daunnya karena daun mangga memiliki variasi dalam hal bentuk, ukuran dan warna daun, yang menunjukkan keragaman genetik yang cukup luas. Perbedaan fitur daun setiap jenis tanaman menjadikan daun sebagai salah satu acuan untuk melakukan klasifikasi setiap jenis tanaman. Tidak jarang masyarakat yang kesulitan dalam membedakan jenis pohon mangga. Penggolongan jenis pohon mangga selama ini dilakukan secara manual dan kemungkinan kesalahan prediksi juga lebih besar, karena jenis pohon mangga sulit dibedakan secara kasat mata, sehingga dibutuhkan suatu sistem yang dapat menggolongkan jenis mangga secara terkomputerisasi (memanfaatkan teknologi komputer) seperti pengolahan citra digital. Oleh karena itu peneliti membuat sistem dengan judul Sistem Klasifikasi Jenis Pohon Mangga Berdasarkan Bentuk dan Tekstur Daun Menggunakan Metode Backpropagation pada penelitian ini input yang di gunakan terdapat 22 fitur yaitu panjang, lebar, luas, perimeter, metric, eccentricity, asm 0°, kontras 0°, idm 0°, entropi 0°, asm 45°, kontras 45°, idm 45°, entropi 45°, asm 90°, kontras 90°, idm 90°, entropi 90°, asm 135°, kontras 135°, idm 135°, dan entropi 135°. Pada hasil penelitian ini menunjukkan tingkat akurasi sistem sebesar 74,67% pada program pengujian dan akurasi 80% pada program pelatihan. Tingkat akurasi tersebut dipengaruhi oleh jumlah data training pada proses klasifikasi nilai akurasi backpropagation pada penelitian ini tidak mencapai 100% dikarenakan setiap jenis daun mangga golek, daun mangga gadung dan daun mangga manalagi memiliki kemiripan nilai fitur.