Analisis mengenai kualitas layanan di Puskesmas Tungjung-Randuangung dilakukan dengan memanfaatkan pendekatan Fuzzy Service Quality yang diukur melalui lima dimensi utama: bukti fisik (tangible), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy). Berbagai tantangan yang dihadapi antara lain adalah kurangnya fasilitas, kekurangan tenaga medis, serta perbedaan antara harapan dan pandangan pasien. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner kepada 286 responden. Dari total 20 item pernyataan dalam kuesioner, sebanyak 19 item terbukti valid setelah melewati uji validitas dan reliabilitas. Nilai GAP antara ekspektasi dan persepsi pasien dihitung serta dianalisis melalui pendekatan fuzzy untuk menangani unsur ketidakpastian dan bias subjektif. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa dimensi empathy memiliki nilai GAP tertinggi (0,135), diikuti oleh assurance (0,066) dan reliability (0,057). Sementara itu, dimensi tangible (-0,046) dan responsiveness (-0,029) menunjukkan nilai GAP negatif, yang menandakan perlunya perbaikan. Saran diarahkan pada peningkatan di dimensi yang menunjukkan GAP negatif serta penguatan pada dimensi yang telah memenuhi ekspektasi pasien.