Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi yang pesat telah memperparah tantangan dalam pengelolaan sampah, yang mengakibatkan meluapnya tempat sampah, jadwal pengangkutan yang tidak efisien, serta peningkatan pencemaran lingkungan. Metode pengelolaan sampah tradisional tidak memiliki pemantauan secara waktu nyata (real-time) dan kurang responsif, sehingga menyebabkan pemanfaatan sumber daya yang kurang optimal serta berdampak negatif terhadap kebersihan dan keberlanjutan lingkungan perkotaan.
Proyek ini mengusulkan pengembangan sistem Tempat Sampah Pintar untuk penggunaan di lingkungan rumah tangga dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) guna memungkinkan pemantauan dan pengelolaan tingkat sampah secara waktu nyata.
Sistem ini menggunakan empat sensor ultrasonik HC-SR04 yang ditempatkan secara strategis di sekitar tempat sampah untuk memberikan deteksi tingkat keterisian yang akurat dan multidireksional. Mikrokontroler ESP32 mengumpulkan dan memproses data sensor, kemudian mengirimkannya melalui Wi-Fi ke server backend yang diimplementasikan dengan PHP dan MySQL. Dasbor berbasis web menyediakan visualisasi waktu nyata, analisis data historis, serta notifikasi peringatan, sehingga pengguna maupun petugas pengelola sampah dapat memantau kondisi tempat sampah secara efektif.
Metodologi penelitian kuantitatif diterapkan, mencakup perancangan sistem, implementasi, dan pengujian dalam lingkungan rumah tangga yang disimulasikan. Hasil menunjukkan rata-rata akurasi sensor sebesar 93,8%, latensi sistem sekitar 1,6 detik, serta tingkat ketersediaan sistem sebesar 98,5%. Sistem ini berhasil memicu peringatan ketika tingkat keterisian mencapai ambang kritis, sehingga berkontribusi pada penjadwalan pengangkutan sampah yang lebih efisien serta pengurangan kejadian tempat sampah meluap.
Proyek ini menegaskan kelayakan solusi pemantauan sampah pintar yang terjangkau dan dapat dikembangkan lebih luas, yang mampu meningkatkan keberlanjutan lingkungan serta kebersihan perkotaan. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya mencakup pengembangan jaringan multi–tempat sampah, penerapan teknologi komunikasi alternatif, serta pengembangan integrasi aplikasi seluler guna meningkatkan aksesibilitas pengguna dan ketahanan sistem