Terompet merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup. Seorang composer dapat mengenali nada yang mereka tiup dan nada yang mereka dengar. Seperti halnya seorang komposer, sebuah perangkat lunak dapat mengenali nada dasar atau kunci dan dapat ditampilkan pada personal computer (PC). Pengenalan nada – nada dasar tersebut dapat dilakukan melalui pengenalan frekuensi suara yang berasal dari instrumen musik yang kemudian diolah dengan perangkat lunak. Perbedaan frekuensi yang dihasilkan oleh terompet dapat diolah. Pengolahan pada frekuensi disebut juga dengan istilah digital signal processing. Terdapat beberapa algoritma yang digunakan untuk melakukan pengolahan sinyal pada frekuensi. Salah satunya adalah Fast Fourier Transform (FFT). Dari hasil evaluasi menunjukkan kombinasi variasi Frame Blocking dan Window Koefisien terbaik adalah 128 dan 50 yang memiliki rata-rata persentase tingkat pengenalan sebesar 93.13 persen untuk Frame Blocking 128 dan 72 persen untuk Window Koefisien 50. Kemudian pengujian pengenalan nada terompet yang menggunakan variasi frame blocking 128 dan 4 variasi Window Koefisien 30, 40, 50, 60 di setiap nilai k pada KNN (k=1, k=3, k=5 dan k=7) memiliki persentase pengenalan nada mencapai 100 persen.