Applicant Tracking System (ATS) menghadapi tantangan kinerja signifikan akibat volume data tinggi, menyebabkan waktu tunggu panjang dan potensi kegagalan sistem. Untuk mengatasi ini, penelitian ini mengusulkan implementasi database caching guna meningkatkan responsivitas, throughput, dan skalabilitas sistem. Meskipun caching non-persisten, manfaat peningkatannya sangat besar. Studi ini mengimplementasikan dan menganalisis secara komparatif empat strategi caching utama—Cache-Aside, Write-Through, Write-Behind, dan Read-Through—dalam ATS berbasis microservices. Evaluasi dilakukan berdasarkan atribut Cache-Hit, Cache-Miss, Response Time, dan Resource Utilization, dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk menentukan strategi yang paling optimal. Hasil pengujian menunjukkan semua strategi caching secara signifikan mengurangi waktu respons dibandingkan tanpa cache. Secara khusus, Write-Behind menunjukkan waktu respons paling ideal (15ms), meskipun dengan peningkatan pemanfaatan sumber daya. Berdasarkan metode SAW, strategi Write-Behind direkomendasikan sebagai solusi paling optimal untuk ATS, mencapai skor preferensi tertinggi 0.3751.