Banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi akibat tingginya curah hujan, buruknya sistem drainase, dan perubahan tata guna lahan yang tidak terkendali. Pemerintah dan masyarakat memerlukan sistem deteksi dini banjir yang efisien dan andal untuk mendukung upaya mitigasi bencana. Namun, alat deteksi dini banjir masih memiliki permasalahan pada konsumsi daya yang perlu dioptimalkan agar dapat beroperasi secara lebih efektif dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan energi dalam komponen Internet of Things pada alat deteksi dini banjir guna meningkatkan efisiensi daya serta memperpanjang durasi operasional perangkat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental yang mencakup perancangan sistem berbasis Internet of Things dengan pemanfaatan panel surya sebagai sumber energi utama. Data dari berbagai sensor dikumpulkan dan dianalisis untuk mengoptimalkan konsumsi energi perangkat. Pengujian dilakukan guna mengukur daya tahan sistem dalam berbagai kondisi operasional. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat deteksi dini banjir yang dikembangkan memiliki efisiensi energi rata-rata 5,14%, dengan daya input dari panel surya berkisar antara 12,8 W hingga 60 W. Konsumsi daya perangkat sebesar 1,8 W, memungkinkan sistem bertahan hingga 11 jam 40 menit dengan baterai dalam kondisi penuh. Selain itu, sistem ini mampu beroperasi secara otomatis serta mengirimkan data pemantauan secara real-time. Pada penelitian ini diharapkan bahwa alat deteksi dini banjir yang dikembangkan dapat memberikan solusi yang lebih efektif dalam pemantauan dan mitigasi bencana. Selain itu penelitian ini juga mendukung penerapan teknologi Internet of Things yang lebih efisien dalam manajemen energi.