RINGKASAN Perencanaan dan Implementasi Sistem Informasi Umroh Backpacker untuk Pemesanan Umroh Online di PT. Xeno Persada Teknologi Muhamad Slamet Daroini, NIM E41211674, Tahun 2024, Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Aji Seto Arifianto, S.ST., M.T. (Dosen Pembimbing), Arzaqul M. (Pembimbing Lapang). Laravel adalah framework berbasis bahasa pemrograman PHP yang bisa digunakan untuk membantu proses pengembangan sebuah website agar lebih maksimal (Maksum, 2022). Tercatat ada sekitar 743.470 website aktif, hal ini membuktikan bahwa kerangka kerja laravel terbilang cukup populer dalam pengembangan website. Kelebihan laravel adalah produktifitas tinggi, komunitas yang aktif, keamanan, dan skalabilitas. Umroh Backpacker(UBP) adalah sistem informasi pemesanan paket umroh online yang dibuat untuk memudahkan jamaah dalam pemesanan tiket umroh. Selain pemesanan paket, UBP juga menyediakan informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan umroh, seperti berita, doa, dan panduan umroh sehingga dapat membantu jamaah nanti ketika sudah berada di tanah suci. Penulis mengambil tempat Magang di PT Xeno Persada Teknologi yang merupakan perusahaan software house yang terletak di Surabaya, Jawa Timur. Setiap kegiatan di PT Xeno Persada Teknologi selalu dibimbing dan diberikan arahan oleh pembimbing lapang. Salah satunya yaitu pengembangan aplikasi umroh backpacker menggunakan Laravel. Sistem Informasi ini digunakan untuk Memberikan akses kemudahan bagi seorang jamaah dan mitra dari Travel Umroh Backpacker dalam melakukan pemesanan paket umroh.

Indonesia merupakan produsen cabai rawit terbesar di Asia Tenggara. Namun, proses sortasi kematangan cabai masih dilakukan secara manual sehingga hasilnya tidak konsisten, kurang efisien, dan memerlukan biaya tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem deteksi kematangan cabai rawit secara real-time menggunakan algoritma YOLOv8 (You Only Look Once version 8). Metode yang digunakan adalah model waterfall, yang mencakup tahapan analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, pengujian, evaluasi, dan pemeliharaan. Dataset yang digunakan terdiri dari 1.800 gambar cabai rawit yang diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu matang (merah), mentah (hijau), dan buruk. Data diproses menggunakan Roboflow dengan pembagian 70% data pelatihan, 20% validasi, dan 10% pengujian. Model YOLOv8s dilatih di Google Colab selama 50 epoch. Pengujian sistem dilakukan menggunakan confusion matrix untuk mengevaluasi performa klasifikasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendeteksi dan mengklasifikasikan tingkat kematangan cabai rawit secara real-time dengan akurasi tinggi, meningkatkan efisiensi pascapanen, mengurangi ketergantungan terhadap tenaga kerja manual, serta memberikan nilai tambah ekonomi bagi petani dan pelaku industri cabai rawit.

Perancangan Lampu Otomatis Menggunakan Sensor Suara, Cahaya dan Gerak Berbasis Arduino, Reyhan Naufal Tsaqif, NIM E32221231, Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Agus Hariyanto S.T, M.Kom. (Dosen Pembimbing). Perancangan lampu otomatis menggunakan sensor suara, cahaya dan gerak berbasis arduino dan Arduino merupakan inovasi dalam bidang otomasi rumah yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi energi dan kenyamanan pengguna. Sistem ini bekerja dengan mendeteksi suara, seperti tepukan tangan atau perintah vokal tertentu, sebagai input untuk menyalakan atau mematikan lampu secara otomatis. Komponen utama dalam sistem ini meliputi sensor suara, cahaya dan gerak modul Arduino sebagai pengontrol utama, serta relay yang berfungsi sebagai saklar elektronik untuk menghubungkan atau memutus aliran listrik ke lampu. Sensor suara akan menangkap gelombang suara dan mengubahnya menjadi sinyal listrik yang dikirimkan ke Arduino. Setelah itu, Arduino akan memproses sinyal tersebut dan mengaktifkan relay untuk menghidupkan atau mematikan lampu sesuai dengan program yang telah diprogram sebelumnya. Keunggulan dari sistem ini adalah kemudahan dalam penggunaan, terutama bagi penyandang disabilitas atau orang yang mengalami kesulitan dalam mengakses saklar lampu secara manual. Selain itu, sistem ini juga berkontribusi dalam penghematan energi, karena lampu hanya akan menyala saat diperlukan dan dapat dimatikan dengan mudah tanpa harus menyentuh saklar. Penerapan sistem ini dapat dilakukan di berbagai lingkungan, seperti rumah, kantor, ruang kelas, maupun fasilitas umum lainnya. Dengan adanya teknologi ini, diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih praktis dan efisien dalam mengelola pencahayaan di dalam ruangan.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) seperti Prasegi Art memerlukan strategi berbasis data untuk mengidentifikasi produk unggulan guna meningkatkan efektivitas penjualan di platform e-commerce. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem klasifikasi potensi popularitas produk kerajinan Prasegi Art menggunakan algoritma C4.5. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah model Waterfall, meliputi tahapan analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, dan pengujian. Penelitian ini memanfaatkan data transaksi historis yang diagregasi untuk mendapatkan total penjualan setiap produk. Model C4.5 dibangun menggunakan tiga atribut input yang telah dikategorikan, yaitu nama kategori, jenis produk ('Standar' atau 'Custom'), dan range harga ('Murah', 'Menengah', 'Mahal'). Tujuan dari model ini adalah untuk mengklasifikasikan produk ke dalam salah satu dari tiga kelas popularitas: 'Tidak Populer' (total penjualan < 5 unit), 'Cukup Populer' (total penjualan 5–20 unit), atau 'Sangat Populer' (total penjualan > 20 unit). Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem fungsional berbasis Laravel yang mampu melakukan klasifikasi produk secara otomatis, dengan model C4.5 yang menunjukkan akurasi sebesar 36,36% pada data uji. Meskipun performa model masih tergolong rendah, sistem ini memberikan fondasi awal untuk pengambilan keputusan strategis terkait fokus produksi dan pemasaran berbasis data historis penjualan

Keterbatasan akses informasi interaktif mengenai taman kota dan Playground di Kabupaten Sidoarjo menghambat pemanfaatan ruang publik. Penelitian ini mengembangkan aplikasi mobile Augmented Reality (AR) untuk meningkatkan navigasi dan eksplorasi. Tujuannya adalah merancang dan mengimplementasikan sistem peta digital AR interaktif berbasis deteksi marker, serta menganalisis fungsionalitasnya. Aplikasi yang dikembangkan berhasil mengintegrasikan Vuforia dan Mapbox untuk menampilkan 29 Point of Interest (POI) pada peta AR, memungkinkan interaksi pengguna seperti zoom/pan dan akses panel informasi detail. Pengujian fungsionalitas black box pada perangkat Android menunjukkan semua skenario uji utama berhasil, mengindikasikan aplikasi berfungsi sesuai rancangan dan berpotensi sebagai alat informasi ruang publik modern bagi masyarakat Sidoarjo.

Kajian tugas akhir ini berupa Rancang Bangun Sistem Smart Rescue Jacket untuk Mencegah Risiko Hipotermia pada Pendaki berbasis Internet of Things (IoT) untuk mendeteksi suhu panas tubuh, detak jantung (heart rate), saturasi oksigen dalam darah (SpO2), dan lokasi pendaki. Hipotermia adalah gejala yang disebabkan karena rendahnya suhu lingkungan yang mengakibatkan tubuh kehilangan panas lebih cepat dibandingkan tubuh memproduksi panas. Hipotermia dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh jika tidak segera diatasi. Hipotermia kerap dialami pendaki gunung karena rendahnya suhu pada pegunungan. Dengan pengembangan Smart Rescue Jacket maka dihasilkan perangkat yang berfungsi untuk mendeteksi lokasi dari pendaki dan memonitoring kondisi tubuh pendaki serta memberikan notifikasi peringatan jika pendaki mengalami darurat hipotermia. Perangkat Smart Rescue Jacket terintegrasi dengan aplikasi Android yang digunakan untuk memantau kondisi dan lokasi pendaki.Pengembangan Aplikasi ditujukan kepada Badan Evakuasi untuk mempercepat dan mempermudah proses evakuasi pendaki yang mengalami hipotermia.

RANCANG BANGUN CELENGAN BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT), Linda Dwi Winandha, Nim E32221271, Tahun 2025, Teknik Komputer, Politeknik Negeri Jember. Shabrina Choirunnisa, S.Kom., M.Kom(Dosen Pembimbing) Celengan merupakan alat yang digunakan sebagai tempat menyimpan uang dalam rangka menabung. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sebuah sistem celengan pintar berbasis Internet of Things (IoT) yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan memantau saldo tabungan secara jauh. Sistem ini dirancang untuk penggunaan oleh satu orang, dilengkapi dengan fitur deteksi nilai uang kertas menggunakan sensor warna TCS3200, sistem keamanan pengambilan uang melalui masukan sandi pada keypad, serta pemantauan saldo secara realtime melalui platform Thinger.io. Perangkat ini menggunakan mikrokontroler ESP8266 sebagai unit pengendali utama yang terkoneksi dengan internet. Komponen tambahan LCD I2C digunakan untuk menampilkan informasi, relay dan solenoid door lock berfungsi sebagai pengendali kunci pintu, serta magnetic switch digunakan untuk mendeteksi kondisi pintu. Berdasarkan hasil pengujian, seluruh fitur berfungsi dengan optimal. Namun, pengambilan saldo masih bersifat menyeluruh, di mana setelah pintu terbuka, sistem akan mengatur ulang saldo menjadi nol. Secara keseluruhan, sistem ini mampu memberikan solusi praktis dan aman dalam pengelolaan tabungan secara digital dan mandiri.

Dalam proses seleksi peserta magang, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo menghadapi kendala seperti banyaknya pelamar dengan latar belakang yang beragam serta keterbatasan waktu dan objektivitas dalam penilaian. Untuk mengatasi hal tersebut, penelitian ini mengembangkan sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) berbasis web yang mengintegrasikan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE). Metode AHP digunakan untuk menentukan bobot kepentingan dari setiap kriteria seleksi, yaitu IPK, semester, jurusan, dan akreditasi institusi, sementara metode PROMETHEE digunakan untuk melakukan perangkingan terhadap alternatif peserta berdasarkan bobot kriteria yang telah ditentukan. Sistem dibangun menggunakan framework Next.js dengan database MySQL, dan diuji menggunakan metode Black Box untuk memastikan fungsionalitasnya. Hasil dari sistem ini menunjukkan bahwa SPK yang dibangun mampu memberikan proses seleksi yang objektif, transparan, dan efisien, serta mendukung pengambilan keputusan yang lebih akurat dalam memilih peserta magang yang sesuai dengan kebutuhan instansi.