Pelestarian dan pengenalan budaya wayang kulit sangat penting dalam menjaga kekayaan budaya Indonesia. Meskipun wayang kulit memiliki nilai-nilai filosofis dan moral yang tinggi serta telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia, minat generasi muda terhadap seni ini semakin menurun akibat perkembangan teknologi dan masuknya budaya asing. Di jenjang pendidikan formal, pembelajaran tentang wayang kulit sering kali tidak menarik bagi siswa karena metode pengajaran yang monoton dan kurangnya media pembelajaran yang memadai. Untuk mengatasi masalah ini, pemanfaatan teknologi dalam pendidikan, khususnya melalui aplikasi pada telepon pintar, dapat menjadi solusi yang efektif. Dengan mengembangkan media pembelajaran interaktif menggunakan metode Convolutional Neural Network (CNN) dengan arsitektur MobileNetV2, diharapkan dapat meningkatkan minat dan keterlibatan generasi muda dalam belajar dan melestarikan budaya wayang kulit. Dengan pengujian yang telah di lakukan tingkat akurasi dalam mendeteksi wayang hasil dari penelitian tingkat akurasi tertinggi pengujian terhadap data uji sebesar 82%. Tingkat akurasi pada saat validasi sebesar 75% dan tingkat akurasi tertinggi pada pengujian langsung sebesar 74%.

Pada masa kini yang serba canggih, kriminalitas atau tindakan pidana merupakan suatu perbuatan maupun rangkaian perbuatan manusia yang berlawanan dengan undang-undang atau peraturan-peraturan yang berlaku, dimana harus diadakan penghukuman terhadap pelanggaran yang dilakukan. Penelitian ini mengembangkan sistem klasifikasi objek vital berdasarkan tingkat kriminalitas menggunakan metode K-Nearest Neighbor (K-NN). Hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan nilai K=1 menghasilkan nilai akurasi sebesar 100%, namun dengan nilai K=3, K=5, K=7, K=9 menghasilkan nilai akurasi sebesar 97%.

Sistem Informasi Pelayanan Forum Anak Berbasis Bot Telegram Menggunakan Metode Webhook (Studi DP3AP2KB Kabupaten Pasuruan), Ranin Nabila, NIM E31210790, Tahun 2024, Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Hendra Yufit Riskiawan S.Kom., M.Cs. (Dosen Pembimbing). Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Menurut Pasal 1 UU No. 35 Tahun 2014, anak adalah setiap orang yang belum berusia 18 tahun. Menurut Kosnan (2005), anak-anak adalah manusia muda yang memiliki umur muda serta jiwa dan perjalanan hidup yang mudah terpengaruh oleh keadaan sekitarnya. Anak memiliki peran strategis dalam menjamin eksistensi bangsa dan negara di masa mendatang. Negara berkewajiban untuk menjamin hak setiap anak atas kelangsungan hidup, tumbuh kembang, serta terlindung dari kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi. Namun, Forum Anak di Kabupaten Pasuruan menghadapi beberapa tantangan, seperti kendala waktu, aksesibilitas, dan komunikasi yang kurang efektif. Oleh karena itu, mereka membutuhkan media yang dapat menghubungkan mereka dengan masyarakat secara cepat dan sederhana. Telegram menjadi salah satu opsi, karena merupakan aplikasi pesan langsung yang sederhana, cepat, dan tersedia di berbagai perangkat. Bot Telegram dapat digunakan untuk meningkatkan interaksi antar anggota Forum Anak, dengan kemampuannya dalam menyediakan pelayanan otomatis, mengirim notifikasi, dan memberikan informasi yang relevan. Webhook adalah salah satu metode komunikasi dalam Bot Engine Telegram yang memungkinkan pengiriman informasi secara langsung. Dengan teknologi Bot Engine dan akses yang mudah, diharapkan pelayanan Forum Anak bisa lebih efisien, mempersingkat waktu, dan mengurangi beban kerja pegawai untuk memberikan pelayanan, kontrol, dan penanganan pertanyaan serta keluhan.

The "development of iris identification software system for hospitals' emergency unit" project addresses the imperative for efficiency in healthcare, particularly in patient registration during emergencies. Traditional methods are time-consuming, potentially compromising patient care. This project proposes leveraging iris recognition technology for swift and accurate identification. Iris patterns are unique and immutable, ensuring reliability. Through specialized cameras, iris images are captured, mapped, and stored for seamless matching and verification. This research aims to assist emergency unit patients by accelerating the identification process, thus optimizing emergency response in healthcare setting.

Sistem Monitoring Daya Listrik Dan Kontrol Perangkat Elektronik Rumah Tangga Berbasis IoT, Wahyu Eko Prayoga NIM E32210697, Tahun 2024, Teknik Komputer, Politeknik Negeri Jember, Agus Purwadi, ST.MT. (Dosen Pembimbing). Sistem Kontrol dan Monitoring Daya Listrik Rumah Berbasis Internet of Things merupakan sistem yang memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) untuk mengawasi dan mengatur penggunaan daya listrik di rumah. Pengukuran konsumsi daya listrik seringkali masih dilakukan secara manual dan sederhana, sehingga data yang diperoleh tidak dapat diakses secara real-time dan membutuhkan waktu yang lama untuk diproses. Dengan adanya Internet of Things, sistem ini dapat menyediakan informasi terkait pengukuran energi listrik seperti tegangan (V), arus (I), daya nyata (W), daya semu (VA), daya reaktif (VAR), faktor daya (PF), energi (kWh), serta total biaya penggunaan daya listrik per hari, mingguan, dan bulanan secara real-time dari mana saja, asalkan pengguna terhubung dengan jaringan internet. Selain sebagai alat pemantau, sistem ini juga dapat digunakan untuk mengendalikan penggunaan listrik pada tiap-tiap perangkat listrik atau tiap-tiap ruangan Sistem ini menggunakan NodeMCU-ESP8266 sebagai mikrokontroler, sensor PZEM-004T sebagai pengukuran energi listrik, Relay 4 Channel sebagai kontrol penggunaan energi listrik dan dapat terhubung dengan platform IoT Thinger.io untuk mengirim data ke cloud dan mengaksesnya dari berbagai lokasi melalui dashboard online, serta mengirimkan notifikasi melalui aplikasi Telegram. Sehingga pemilik rumah dapat memantau konsumsi energi listrik secara real-time dan mengontrol perangkat listrik secara efisien melalui aplikasi atau platform online.

Salah satu cara dalam meningkatkan dan mendorong kualitas pendidikan bidang sains atau IPA di Indonesia adalah dengan cara pembelajaran yang kreatif dan inovatif saat di kelas, saat ini pembelajaran khususnya mata pelajaran fisika pada materi optik geometri, materi atau modul ajar yang digunakan oleh guru masih berupa buku, gambar 2 dimensi ataupun video pembelajaran.Untuk mengatasi hal tersebut, dikembangkan sebuah aplikasi media pembelajaran menggunakan teknologi Augmented Reality (AR) yang bisa menolong siswa untuk menanggulangi kesusahan tersebut serta menguasai materi optik geometri secara lebih baik. Melalui model 3D dan penggunaan 2 marker yang bersifat interaktif. Penelitian ini dilakukan selama 11 bulan di SMA Negeri 2 Jember dan Politeknik Negeri Jember dengan metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC) yang melibatkan wawancara dengan guru fisika sebagai narasumber dan validator. Hasil pengujian aplikasi dengan User Acceptance testing (UAT) diperoleh 81,4% yang berarti aplikasi sesuai. Diharapkan dengan dikembangkannya media pembelajaran dengan AR dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa dan proses belajar mengajar terlaksana dengan baik. Keberhasilan aplikasi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti intensitas cahaya 80-115 lux, latar belakang polos, jarak 10-50 cm, dan sudut kamera 45° untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam membaca marker dan menampilkan objek 3D.

Momentum dan energi potensial adalah dua konsep penting dalam fisika yang memiliki berbagai jenis, karakteristik, proses perubahan, dan peranan yang berbeda-beda. Konsep-konsep ini merupakan salah satu materi yang ada pada mata pelajaran Fisika kelas XI SMA. Saat ini, pembelajaran tentang momentum dan energi potensial masih dilakukan secara konvensional melalui penjelasan lisan, buku teks, dan video YouTube, yang memiliki keterbatasan dalam memberikan pemahaman mendalam terhadap materi. Untuk mengatasi keterbatasan ini, dikembangkan sebuah aplikasi pembelajaran berbasis Augmented Reality (AR) yang dapat membantu siswa memahami konsep momentum dan energi potensial melalui model 3D dan penggunaan dua marker interaktif. Penelitian ini berlangsung selama 11 bulan di SMA Negeri 2 Jember dan Politeknik Negeri Jember, menggunakan metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC) yang melibatkan wawancara dengan guru fisika sebagai sumber informasi dan validator. Dari hasil penelitian, terlihat bahwa pemanfaatan AR sebagai alternatif media pembelajaran berhasil meningkatkan kemampuan kognitif siswa sebesar 20,06%. Selain itu, pengujian User Acceptance Test (UAT) menunjukkan tingkat kepuasan sebesar 80,92%. Keberhasilan aplikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti intensitas cahaya optimal antara 80 hingga 100 lux, latar belakang yang sederhana, jarak antara pengguna dengan marker 10 hingga 50 cm, dan sudut kamera sekitar 45° agar objek 3D dapat ditampilkan dengan jelas.

Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan permasalahan kesehatan global yang terus meningkat, khususnya di kalangan remaja. Pengetahuan yang rendah dan perilaku seksual yang tidak aman menjadi faktor utama dalam penyebarannya. Di Indonesia, kasus IMS terus meningkat dari waktu ke waktu, dengan tingkat pengetahuan yang rendah di kalangan remaja sebagai salah satu penyebabnya. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa pendidikan seksual yang terstruktur masih kurang tersedia, terutama di lingkungan pendidikan menengah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengusulkan penggunaan game edukasi Metasual sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran remaja tentang IMS. Pengujian dilakukan menggunakan Skala Shorts UEQ untuk mengevaluasi pengalaman pengguna terhadap aplikasi game Metasual. Hasilnya menunjukkan bahwa aplikasi ini dinilai tinggi dalam aspek keasyikan (exciting), menarik untuk pengguna (interesting), berdaya cipta (inventive), dan terdepan menurut perspektif pengguna (leading edge), ini sesuai dengan nilai hedonis sebesar 1,661. Namun, game juga menunjukkan adanya kemungkinan untuk peningkatan dalam aspek fungsionalitas dan kegunaan aplikasi. Dengan demikian, Metasual memiliki potensi sebagai alat edukasi yang menarik dan efektif dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang IMS serta membantu dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit ini di kalangan remaja.